Menyambut Festival Video Edukasi 2013
Tahun 2013 ini Festival Video Edukasi
kembali diadakan. Ini adalah salah satu agenda kebanggaan BPMTP
Kemdikbud yang diselenggarakan setiap tahun. Sineas Riri Reza ketika
hadir di malam anugerah Festival Video Edukasi 2007 di Gedung Cak
Durasim Surabaya sempat mengatakan keunikan festival ini ada pada tema
yang yang diusung dan negeri ini membutuhkan lebih banyak lagi
karya-karya yang bersifat edukatif. Tidak berlebihan jika panitia
berharap agar kegiatan ini bisa sejajar dengan event perfilman nasional
lainnya. Tentu masih diperlukan kerja keras oleh semua pihak dan
dukungan dari masyarakat luas untuk bisa mewujudkannya.
Tema yang diusung pada FVE 2013 ini
masih senada dengan tahun sebelumnya yaitu pendidikan karakter bangsa
sebagai dasar pembentuk generasi yang unggul dan berbudi pekerti luhur.
Tema ini berlaku untuk seluruh kategori peserta yaitu pelajar, mahasiswa
dan umum. Panitia sengaja tidak membagi tema besar ini ke sub tema
untuk masing-masing kategori seperti tahun sebelumnya untuk memberi
keleluasaan peserta melakukan eksplorasi tema. Harapannya akan muncul
video-video dengan pesan luhur yang tak terduga dalam menerjemahkan
makna budi pekerti. Panitia melihat ada keberagaman persoalan terkait
budi pekerti dari Sabang sampai Merauke yang tidak bisa diseragamkan dan
sudah menjadi isu lokal. Peserta yang jeli menangkap
keresahan-keresahan di lingkungan sekitarnya tentu akan mampu
mengangkatnya dalam sebuah video dan membuat dewan juri terkesima.
Tantangan terbesar yang dihadapi anak
bangsa akhir-akhir ini adalah tuntutan bijak atas derasnya arus
informasi yang datang bersama kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Di satu sisi kemajuan ini membawa dampak positif yang tidak
terkira dan memungkinkan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. Namun
teknologi yang sama pula memberikan informasi yang dibutuhkan untuk
tujuan-tujuan yang negatif misalnya pornoaksi atau pornografi. Dua mata
pedang yang sama tajamnya. Kemudian kita menyaksikan aksi kekerasan yang
melibatkan generasi muda kita, maraknya tawuran antar pelajar, fenomena
geng motor, hingga praktek prostitusi di kalangan pelajar. Ini adalah
sebagian persoalan budi pekerti yang telah dipotret oleh media massa
kita. Lalu persoalan apa yang ada di daerah perbatasan negeri kita atau
di pelosok pedalaman? Tentu berbeda. Keragaman persoalan ini sepanjang
masih dalam bingkai besar tema pendidikan karakter dan budi pekerti
tentu akan mendapat apresiasi dalam FVE 2013.
Ketentuan secara teknis pun lebih
dilonggarkan. Jika sebelumnya karya yang masuk dibatasi durasi antara 13
menit – 15 menit, pada FVE 2013 ini panitia mengubah ketentuan durasi
menjadi 15 menit – 20 menit. Panitia berharap durasi yang longgar ini
dapat digunakan dengan maksimal untuk mengatur tayangan sehingga
penyampaian pesan dapat dioptimalkan. Kelengkapan lain yang harus
dipenuhi peserta adalah naskah resensi promosi kurang lebih 1 halaman
kwarto spasi 1,5 dan disain poster promosi ukuran A3. Panitia bermaksud
membiasakan peserta FVE untuk dapat mempromosikan karya mereka secara
verbal melalui resensi dan secara visual melalui disain poster.
Untuk karya video, panitia mengharuskan
peserta mengirimkan dalam 3 versi yaitu DVD Movie yang akan digunakan
untuk preview saat penjurian, file resolusi tinggi (.avi atau .mov) dan
file resolusi rendah (.mp4 atau .flvsize 320 x 240 maksimal 20 MB )
untuk upload di website FVE dan di portal rumah belajar milik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Panitia saat ini sedang
mengusahakan agar website FVE dapat digunakan untuk memutar seluruh
karya-karya yang masuk ke panitia. Hal ini agar karya yang masuk dapat
dinikmati dan diapresiasi juga oleh masyarakat luas.
Komitmen kuat terkait hak cipta masih
secara konsisten dipegang dalam penyelenggaraan Festival Video Edukasi.
Panitia dan Juri tidak mentolerir peserta yang menggunakan material
berhak cipta milik orang lain dalam karya tanpa persetujuan pemilik hak
cipta atau setidaknya mencantumkan sumber material tersebut. Yang
dimaksud material di sini meliputi shot video, stillpicture, lagu maupun
aransemen musik. Tentu tidak mudah bagi panitia dan dewan juri untuk
menggugurkan karya terkait hak cipta ini. Hal ini memerlukan kejelian
dan wawasan musik dan visual yang luas dari seluruh panitia dan dewan
juri. Untuk itu diawal-awal kegiatan ini panitia menyatakan jika nanti
ada tuntutan dari pemilik material hak cipta, itu semua menjadi tanggung
jawab peserta sepenuhnya.
Kelengkapan administrasi dalam FVE bersifat mutlak untuk dipenuhi. Formulir peserta dapat diperoleh di sekretariat panitia atau dapat diunduh di website FVE. Lembar formulir itu harus diisi dan dilengkapi dengan fotokopi kartu identitas (KTP / kartu pelajar / kartu mahasiswa), fotokopi NPWP, dan fotokopi halaman pertama rekening bank. Semua identitas tersebut harus atas nama satu orang yaitu sutradara dari karya tersebut. Panitia terpaksa akan menggugurkan karya apabila persyaratan administrasi di atas tidak dipenuhi. Hal ini karena jika karya tersebut berhasil memenangkan festival ini maka menyulitkan pencairan penggantian biaya produksi oleh KPPN selaku pengelola kas negara. Perlu diketahui bahwa penggantian biaya produksi (hadiah) akan ditransfer langsung oleh KPPN ke rekening pemenang.
Kelengkapan administrasi dalam FVE bersifat mutlak untuk dipenuhi. Formulir peserta dapat diperoleh di sekretariat panitia atau dapat diunduh di website FVE. Lembar formulir itu harus diisi dan dilengkapi dengan fotokopi kartu identitas (KTP / kartu pelajar / kartu mahasiswa), fotokopi NPWP, dan fotokopi halaman pertama rekening bank. Semua identitas tersebut harus atas nama satu orang yaitu sutradara dari karya tersebut. Panitia terpaksa akan menggugurkan karya apabila persyaratan administrasi di atas tidak dipenuhi. Hal ini karena jika karya tersebut berhasil memenangkan festival ini maka menyulitkan pencairan penggantian biaya produksi oleh KPPN selaku pengelola kas negara. Perlu diketahui bahwa penggantian biaya produksi (hadiah) akan ditransfer langsung oleh KPPN ke rekening pemenang.
Pada saat penjurian, dewan juri akan
memberikan penilaian suatu karya meliputi 4 aspek yaitu orisinalitas
ide, inovasi penyajian, daya tarik dan kesesuaian tema. Juri akan
memutuskan 3 pemenang untuk masing-masing kategori yang berhak atas
total hadiah senilai 100,5 juta rupiah. Untuk kategori umum juara 1 Rp
18.000.000, juara 2 Rp 15.000.000 juara 3 Rp 12.000.000. Sedangkan untuk
kategori mahasiswa juara 1 Rp 14.000.000 juara 2 Rp 11.000.000 dan
juara 3 Rp 8.000.000. Sementara kategori pelajar juara 1 Rp 10.000.000,
juara 2 Rp 7.000.000 dan Rp 5.500.000
Batas akhir penerimaan karya dari
peserta adalah tanggal 30 September 2013 dan pemenang akan diumumkan
pada tanggal 15 Oktober 2013. Seluruh karya yang masuk ke panitia akan
mendapatkan sertifikat penghargaan sebagai partisipan Festival Video
Edukasi 2013.
Sekedar mengenang ke FVE pada tahun
sebelumnya, FVE telah diselenggarakan selama 4 kali yaitu pada tahun
2007, 2008, 2011 dan 2012. Beberapa nama besar dalam industri film
nasional pernah duduk sebagai dewan juri antara lain Riri Reza, Didi
Petet, dan Tika Bisono. Pemenang FVE 2007 untuk kategoribudi pekerti
adalah Tiga Sekawan karya Studio Gambar Gerak Yogyakarta, Senyum
Lasminah karya LaeliLeksono Film Purbalingga dan Jujur Takkan Hancur
karya Sanggar Oploss. Untuk Kategori Filler Pendidikan; Ayo Belajar
karya Jirolupat Production, disusul Cacat Kaki Tangan karya Subari,
S.Sos, Belajar Membutuhkan karya Empat Dimensi dan terakhir kategori
pendidikan luar biasa pemenangnya adalah Antara Aku dan Teman-temanku
karya BPPLSP Regional 4 dan Matahariku Ada Di sini karya Point Of View
Production. Pengkategorian peserta pada saat itu tidak berdasarkan
peserta namun berdasarkan tema dan format karya yaitu kategori budi
pekerti, kategori filler pendidikan dan kategori pendidikan luar biasa.
Menginjak tahun berikutnya yaitu 2008
FVE diselenggarakan dengan tema budi pekerti. Peserta dibagi menjadi 2
kategori peserta yaitu kategori umum dan kategori pelajar / mahasiswa.
Keluar sebagai pemenang di kategori umum karya dengan judul Cuthel karya
Glovision Production, Banjarnegara, Jawa Tengah di susul Jujur Itu
Bermartabat karya Sisasela Sinema, Yogyakarta dan Libur Sekolah Abel
karya Kosong Tiga Media, Yogyakarta
Sementara untuk kategori pelajar /
mahasiswa tropi juara 1 direbut Empat dimensi Yogyakarta dengan karyanya
yang berjudul Berbagi Budi Pekerti, disusul Bukan Punya Kita karya
R&B Film, Surabaya dan Hormatku karya Ququ Macan, Surabaya.
FVE dapat kembali diselenggarakan pada tahun 2011. Pada saat itu karya milik Novin Farid Styo Wibowo dari Malang berhasil menjadi pemenang pertama sekaligus ketiga untuk kategori umum dengan karya berjudul Layar Kacau dan Menjemput Ilmu Dalam Sarang Peluru. Posisi kedua ditempati karya berjudul Mr.Panakawan karya Endah Loopiati. Untuk kategori mahasiswa karya berjudul Endhog karya Padmashita Kalpika Anindyajati dari Brankas Film ISI Yogyakarta menempati urutas teratas disusul Ironi Di Balik Gaptek karya RA. Karamullah asal Lamp On Aceh Film Community dari IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Belajar Sejarah Dunia Lewat Logam dan Kertas karya Annisah Nur Adinah Daffodil Film. Sementara kategori pelajar dimenangkan oleh anak-anak SMA 8 Yogyakarta dengan karya mereka yang berjudul Sepatu. Sementara itu anak-anak dari SMP 3 Tempuran Magelang menempati posisi kedua dengan karya dokumenter mereka yang berjudul Miwiti. Juara ketiga ditempati karya berjudul Nilai Sempurna untuk Ibu buah karya 4Dear Production dari SMK N 1 Surabaya
FVE dapat kembali diselenggarakan pada tahun 2011. Pada saat itu karya milik Novin Farid Styo Wibowo dari Malang berhasil menjadi pemenang pertama sekaligus ketiga untuk kategori umum dengan karya berjudul Layar Kacau dan Menjemput Ilmu Dalam Sarang Peluru. Posisi kedua ditempati karya berjudul Mr.Panakawan karya Endah Loopiati. Untuk kategori mahasiswa karya berjudul Endhog karya Padmashita Kalpika Anindyajati dari Brankas Film ISI Yogyakarta menempati urutas teratas disusul Ironi Di Balik Gaptek karya RA. Karamullah asal Lamp On Aceh Film Community dari IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Belajar Sejarah Dunia Lewat Logam dan Kertas karya Annisah Nur Adinah Daffodil Film. Sementara kategori pelajar dimenangkan oleh anak-anak SMA 8 Yogyakarta dengan karya mereka yang berjudul Sepatu. Sementara itu anak-anak dari SMP 3 Tempuran Magelang menempati posisi kedua dengan karya dokumenter mereka yang berjudul Miwiti. Juara ketiga ditempati karya berjudul Nilai Sempurna untuk Ibu buah karya 4Dear Production dari SMK N 1 Surabaya
Dari kurun waktu 1 Juni hingga 30
September 2012, panitia FVE menerima 41 karya peserta FVE 2012. Kembali
anak-anak SMP 3 Tempuran berpartisipasi dengan mengirimkan karya
berjudul Suara Hati. Karya tersebut berhasil merebut hati dewan juri dan
menjadi pemenang untuk kategori pelajar disusul Hari Ke-7 dari SMKN 2
Buduran Sidoarjo dan Atikah, karya pelajar SMKN 10 Bandung. Di kategori
Mahasiswa karya berjudul Secarik Surat Harapan dari Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya keluar sebagai pemenang. Disusul Untuk
Mereka dari Airlangga Broadcast Surabaya dan Mulailah Dari Diri Sendiri,
Sutradara Bunga Rushda Millati, dari Universitas Esa Unggul Jakarta.
Untuk kategori umum dimenangkan sebuah
karya yang bercerita tentang keberagaman Nusa Tenggara Barat yang
dikemas apik dalam karya berjudul Sape Ampenan Satu Cinta, Sutradara
Ming Muslimin disusul Elegi pada posisi kedua karya Bagus Avianto PP,
Yogyakarta dan posisi terakhir ditempati karya berjudul Paraliyan (The
Others), Yogyakarta.
Lalu Siapakah yang akan menjadi juara pada FVE tahun 2013? Mungkin Anda.
(Setiadi Puji Waluyo, Panitia FVE 2013)