Animasi Indonesia "TIDAK LAYAK" Masuk Pasar Animasi Internasional ???
11 Desember 2012 pukul 16:06
Serial animasi The Adventures of Wanara sendiri hanya mendapatkan dana inkubasi dari PT Telkom Indonesia Tbk. sampai 3 episode saja, selebihnya saya dan tim di Mechanimotion harus berjuang sendiri mencari pendanaan biaya produksi yang cukup besar. Sehingga penawaran dari pihak Malaysia sangat menggiurkan kami.
Salah satu point penawaran kerja sama yang menari dari Malaysia adalah animasi The Adventures of Wanara akan diikutsertakan dalam ajang ASIAN ANIMATION SUMMIT (http://asiananimationsummit.com/), yaitu ajang showchase animasi bergengsi dihadapan para investor dan produser animasi dunia. Beberapa perwakilan panelis ASIAN ANIMATION SUMMIT adalah Nickelodeon International, Disney Channels Worldwide, TELETOON Canada, BBC Children'sm dll.
Namun setelah saya cek di http://asiananimationsummit.com/ salah satu syarat peserta yang bisa ikut event akbar ini adalah harus berasal dari negara: Australia, Malaysia, Korea Selatan, dan Singapore. Lalu kemanakah Indonesia ???
Saya cukup sedih juga melihat warga negara Indonesia "tidak diakui" oleh pihak ASIAN ANIMATION SUMMIT. Akhirnya pihak studio dari Malaysia tersebut mengungkapkan solusi yang bisa saya tempuh adalah bekerja sama dengan mereka. Dan PASTINYA, The Adventures of Wanara akan "diklaim" sebagai milik studio dari Malaysia tersebut.
Saya pribadi agak dilematis dengan kondisi ini.... harus idealis dengan NASIONALISME, tapi di Indonesia sendiri tidak ada peluang untuk memajukan animasi serta penghargaan karya animasi yang masih sangat rendah. Atau idealis dengan KARYA.... semakin banyak orang yang bisa menikmati karya kita maka disitulah letak keberhasilan karya kita???
Ada 5 hal yang harus disikapi dengan kondisi ini:
- Berjuang agar Indonesia diakui oleh ASIAN ANIMATION SUMMIT. Tapi hal ini sangatlah berat dilakukan oleh saya pribadi. Harusnya pihak pemerintah paham hal ini.
- Hanya mengerjakan pasar animasi di Indonesia yang sangat minim penghargaan atas karya animasi dan dengan ketidak pastian hukum terkait HAKI yang sangat amat rendah.
- Ketidakseriusan pemerintah RI dalam membuat disain roadmap industri animasi.
- Rendahnya minat investor Indonesia terhadap produk animasi lokal.
- Realistis menerima keadaan dengan "menjual" karya kita ke pihak Malaysia agar dapat dinikmati secara internasional.
sumber : https://id-id.facebook.com/notes/adhicipta-r-wirawan/animasi-indonesia-tidak-layak-masuk-pasar-animasi-internasional-/10151152927394071
0 komentar:
Posting Komentar